Paskalis menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga ketertiban di SPBU.
“Mudah-mudahan pihak kepolisian datang untuk menertibkan. Biarlah pihak berwajib yang mengatur,” tambahnya.
Namun, beberapa warga mengklaim bahwa setelah pihak berwajib meninggalkan SPBU, transaksi yang diduga tidak sesuai aturan kembali terjadi.
Paskalis sekali lagi menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
Krisis BBM bersubsidi ini telah menyebabkan gangguan signifikan bagi aktivitas masyarakat di Kota Kefamenanu.
Pengelola SPBU berharap masalah ini segera diatasi oleh pihak Pertamina sehingga distribusi BBM bersubsidi dapat kembali normal.
“Kami menghimbau masyarakat untuk bersabar dan menyerahkan penyelesaian masalah ini kepada pihak berwajib,” pungkas Paskalis.
Dengan krisis BBM yang terus berlanjut, masyarakat berharap adanya langkah-langkah konkret dari pihak terkait untuk mengatasi kelangkaan BBM bersubsidi dan mengembalikan aktivitas ekonomi dan transportasi di Kota Kefamenanu ke kondisi normal.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.