Penulis: Koka Masan, S.Fil

FK – Dunia jurnalistik memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Di tengah derasnya arus informasi, masyarakat menggantungkan harapan kepada media untuk menyampaikan fakta secara jujur, akurat, dan bertanggung jawab. Namun, tidak dapat disangkal bahwa praktik jurnalistik dewasa ini sering kali tergelincir dalam jebakan sensasionalisme dan berita palsu yang merusak kepercayaan masyarakat.

Sebagai seorang wartawan, tanggung jawab moral tidak hanya terletak pada upaya mencari berita, tetapi juga bagaimana berita itu ditulis dan disampaikan. Etika jurnalistik harus menjadi landasan yang tak tergoyahkan dalam setiap proses kerja seorang jurnalis. Menjunjung tinggi kode etik jurnalistik berarti menghormati kebenaran, melindungi sumber informasi, dan memastikan bahwa berita yang disampaikan tidak mencederai martabat individu atau kelompok.

Mengapa etika menjadi begitu penting? Tanpa etika, berita bisa menjadi senjata yang merugikan masyarakat. Sebuah informasi yang tidak terverifikasi dengan baik dapat memicu konflik, ketakutan, bahkan kekacauan. Contohnya, berita hoaks yang menyebar di masa pandemi telah membuat banyak orang salah paham dan bertindak gegabah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dalam pekerjaan seorang jurnalis.

Seorang wartawan yang beretika adalah mereka yang berkomitmen pada prinsip-prinsip berikut:

1. Faktual dan Akurat

Pastikan informasi yang disampaikan berbasis data dan telah diverifikasi dari berbagai sumber terpercaya. Jangan pernah tergoda untuk membuat sensasi demi popularitas.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.