Di masa kini, belenggu dosa tidak hanya berupa tindakan amoral, tetapi juga kecanduan digital, kesombongan rohani, ketidakpedulian sosial, dan gaya hidup hedonistik. Banyak orang merasa tidak mampu keluar dari lingkaran tersebut. Namun melalui pertobatan sejati, doa yang tulus, dan dukungan komunitas gereja, pembebasan itu menjadi mungkin.

Momen Paskah dan masa pertobatan yang dijalani umat Kristen setiap tahun menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan kembali makna seruan Ilahi ini. Dalam keheningan batin, umat diajak untuk berani melepaskan dan menyerahkan segala beban kepada Tuhan. Sebab hanya melalui melepaskan, kita bisa menerima.

Sebagai penutup, seruan “Lepaskanlah!” adalah undangan kasih dari Allah kepada setiap manusia untuk masuk ke dalam kehidupan baru – kehidupan yang dibebaskan dari rasa bersalah, diubahkan oleh kasih, dan dituntun oleh kebenaran.

Jangan tunggu esok, lepaskan hari ini. Karena dalam melepaskan, kita menemukan hidup yang sejati.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.